TUGAS 8
PENGANTAR GEOFISIKA
“Geofisika Eksplorasi“
OLEH
:
NAMA : Ibrahim Adhyatma Ismail
NIM : 60400114024
KELAS
: FISIKA B
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI
ALAUDDINMAKASSAR
2016
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Atas segala Rahmat dan Karunia-Nya kita
selalu haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan kepada
hambanya baik dalam bentuk pertolongan apapun. Salah satu nya itu adalah dalam
kelancaran penyusunan makalah ini.
Makalah ini di buat untuk memudahkan dalam
proses pembelajaran baik penyusun maupun pembaca itu sendiri, selain itu dapat membuat Ilmu Pengetahuan
kita dapat bertambah, khususnya dalam bidang Geofisika. Makalah ini berjudul “Geofisika Lingkungan” yang memuat
tentang ruang lingkup fisika dalam lingkungan .
Dengan terselesaikannya makalah ini, Penyusun berharap sekiranya makalah ini
bermanfaat untuk kedepannya, walaupun banyak terdapat kekurangan di dalamnya.
Penyusun mengaharapkan kritik dan saran.Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Secara singkat
geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam bumi. Sedangkan
energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut. Panas
bumi menghasilkan
energi
yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau dapat diperbarui.
Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan panas di dekat
permukaan bumi sampai beberapa
kilometer
di bawah permukaan. Bahkan jauh lebih dalam lagi sampai pada sumber panas yang
ekstrim dari batuan yang mencair atau magma.
Tenaga
panas bumi adalah listrik yang dihasilkan dari panas bumi. Panas bumi dapat
menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak mengeluarkan gas rumah
kaca. Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang Nomor 27 Tahun
2003 tentang panas bumi, adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam
air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang
secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi
dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi mengalir
secara kontinyu dari dalam bumi menuju kepermukaan yang manifestasinya dapat
berupa: gunung berapi, mata air panas, dan geyser.
B.
Rumusan Masalah
Dalam
Makalah Eksplorasi, Saya mencoba mengangkat masalah yang berhubungan dengan
Eksplorasi itu sendiri, diantaranya :
1.
Tahapan Eksplorasi Panas Bumi
2.
Bagaimanakah Pemboran Eksplorasi Panas Bumi
C.
Maksud dan Tujuan
Adapun
maksud dan tujuan Makalah Eksplorasi, antara lain :
1.
Menjelaskan pengertian Eksplorasi Pendahuluan Dan Eksplorasi Lanjutan
2.
Mengetahui Resiko Eksplorasi Dan Pengembangan Lapangan Panas Bumi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GEOFISIKA
Geofisika
adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas
atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi
di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari
parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari
pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah
permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
Dalam
skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk
menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan
pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi
geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).
Beberapa
contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari
gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika
yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi
seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon
B.
METODE GEOFISIKA
1.
Metode Elektromagnetotelurik
Metode
elektromagnetotelurik merupakan metode geofisika yang sangat populer dan sering
digunakan dalam survey geologi, rekayasa, dan arkeologi dalam segala variasi.
Akan tetapi, analisa data dan pemodelan biasanya dilakukan setelah kembali ke
base camp atau laboratorium. Jika data dapat diproses secepat proses akuisisi,
maka kita dapat memodifikasi konfigurasi atau distribusi titik pengamatan di
lapangan jika diperlukan, sehingga akan lebih menghemat waktu dan biaya. Untuk
keperluan tersebut, maka dikembangkan suatu cara transformasi untuk mempercepat
proses analisis data, terutama untuk jumlah data yang sangat besar.
Inversi
Bostick merupakan teknik yang sederhana dan cepat untuk analisis kurva sounding
tahanan jenis semu dan fasa dari data megnetotelurik (MT). Pada metode
transformasi tersebut informasi mengenai kedalaman diperoleh dari frekuensi
pengukuran atau waktu untuk metoda elektromagnet berdasarkan prinsip
skin-depth. Kemudian tahanan jenis semu pengukuran ditransformasikan menjadi
tahanan jenis efektif sehingga diperoleh tahanan jenis sebagai fungsi dari
kedalaman.
Tugas
akhir ini membahas modifikasi transformasi Bostick berdasarkan kajian empiris
menggunakan model-model sintesis yang dilakukan Meju (1995). Hal ini
dimaksudkan agar diperoleh hasil transformasi berupa tahanan jenis sebagai
fungsi dari kedalaman yang lebih realistis. Hasil modifikasi transformasi
Bostick diuji menggunakan data magnetotelurik sintesis 1-D dan 2-D. Struktur
2-D dapat diidentifikasi menggunakan inversi data magnetotelurik 1-D selama
struktur tersebut tidak terlalu jauh menyimpang dari model 1-D (berlapis
horisontal).
2.
Metode Georadar
Metode
Georadar atau disebut juga dengan metoda Elektromagnetik Subsurface Profilling
merupakan salah satu metode Geofisika untuk memetakan bawah permukaan yang
relatif dangkal. Metoda ini menggunakan prinsip-prinsip gelombang
elektromagnetik yang kedalaman penetrasi dan besarnya amplitudo yang terekam
sangat tergantung pada sifat kelistrikan dari batuan/media bawah permukaan dan
frekuensi peralatan yang digunakan.
Warna
penampang vertikal atau citra rekaman georadar tersebut menunjukkan sinyal yang
terekam. Warna hitam berarti sinyal yang terekam cukup tinggi, warna putih
berarti sinyalnya sangat lemah (tidak ada sinyal). Sedangkan sinyal antaranya
ditunjukkan oleh abu-abu (skala abu-abu). Intensitas sinyal ini sebanding juga
dengan amplitudo gelombang pantul yang berkaitan dengan kontras konduktivitas.
Untuk
menunjang interpretasi secara kualitatif, distribusi harga amplitudo yang
berkaitan dengan konduktivitas yang terekam diklasifikasikan dalam bentuk warna
dengan menggunakan beberapa perangkat lunak. Hal ini diterapkan untuk kasus
sedimen lempung dengan hasil yang cukup memadai.
3.
Eksplorasi Seismik
Eksplorasi
seismik adalah istilah yang dipakai di dalam bidang geofisika untuk menerangkan
aktifitas pencarian sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan
bumi dengan bantuan gelombang seismik. Hasil rekaman yang diperoleh dari survei
ini disebut dengan penampang seismik.
Eksplorasi
seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah
permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak
berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya.
Di dalam
eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:
a.
Metode seismik pantul
b.
Metode seismik bias
Metode
seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan
menggunakan sumber seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan,
terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi
hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan
akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu,
gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman
inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
Eksperimen
seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert Mallet, yang
oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet
mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal sebagai gelombang
permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah
wadah kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat
waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija
Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya
dan menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang
sekarang disebut sebagai Moho.
Pemakaian
awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun
1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intemsif di Iran untuk
membatasi struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi
merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode
ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.
Seismik
bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari posisi
sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang
yang terjadi setelah usikan pertama (first break) diabaikan, sehingga
sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak
(offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh sepat rambat gelombang dalam medium.
Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam
material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.
Sedangkan
dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima
setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah
gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di
bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo
sounding pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang
medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang
direkam. Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang
dilakukan masih sama dengan seismik bias, yaitu analisis berdasar kontras
parameter elastisitas medium.
C.PERBANDINGAN
METODE SEISMIK DENGAN METODE GEOFISIKA LAINNYA
Apabila
dibandingkan dengan metode-metode gefisika lainnya, metode seismik memiliki beberapa
keunggulan dan kelemahan, yaitu:
Metode
Seismik
Keunggulan
Kelemahan
Dapat
mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam parameter fisis yang
relevan, yaitu kecepatan seismik.
Banyaknya
data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat besar jika diinginkan
data yang baik
Dapat
menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukan
Perolehan
data sangat mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan dengan metode
geofisika lainnya.
Dapat
dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan beberapa kenampakan
pengendapan.
Reduksi
dan prosesing membutuhkan banyak waktu, membutuhkan komputer mahal dan
ahli-ahli yang banyak.
Respon
pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan konstanta
elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut (porositas,
permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari metode
seismik.
Peralatan
yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari metode geofisika
lainnya.
Memungkinkan
untuk deteksi langsung terhadap keberadaan hidrokarbon
Deteksi
langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan limbah, tidak dapat
dilakukan.
Berdasar
kelemahan dan keunggulannya, maka metode seismik sangat baik digunakan jika
dapat diperkirakan bahwa terdapat kontras kecepatan pada target yang
diinginkan. Namun, mengingat bahwa suatu survei geofisika disamping keunggulan
metode juga harus memperhatikan sisi ekonomisnya, maka pemilihan metode-metode
yang cocok dari ‘segi ekonomis’ dan target menjadi sangat penting.
D. PERBANDINGAN
SEISMIK BIAS DAN PANTUL
Keunggulan
dan kelemahan metode seismik bias dan pantul adalah sebagai berikut.
1. Metode
Bias
Metode
Bias
Keunggulan
Kellmahan
Pengamatan
refraksi membutuhkan lokasi sumber dan penerima yang kecil, sehingga relatif
murah dalam pengambilan datanya
Dalam
pengukuran yang regional , Seismik refraksi membutuhkan offset yang lebih
lebar.
Prosesing
refraksi relatif simpel dilakukan kecuali proses filtering untuk memperkuat
sinyal first berak yang dibaca.
Seismik
bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman.
Karena
pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan model untuk
interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika lainnya.
Seismik
bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing
lapisan memiliki dip dan topografi.
Seismik
bias hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset)
Model
yang dibuat didesain untuk menghasilkan waktu jalar teramati.
2. Metode
pantul
Metode
pantul
Keunggulan
Kelamahan
Pengukuran
seismik pantul menggunakan offset yang lebih kecil
Karena
lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar untuk memberikan citra bawah
permukaan yang lebih baik, maka biaya akuisisi menjadi lebih mahal.
Seismik
pantul dapat bekerja bagaimanapun perubahan kecepatan sebagai fungsi kedalaman
Prosesing
seismik refleksi memerluakn komputer yang lebih mahal, dan sistem data base
yang jauh lebih handal.
Seismik
pantul lebih mampu melihat struktur yang lebih kompleks
Karena
banyaknya data yang direkam, pengetahuan terhadap database harus kuat,
diperlukan juga beberapa asumsi tentang model yang kompleks dan interpretasi
membutuhkan personal yang cukup ahli.
Seismik
pantul merekan dan menggunakan semua medan gelombang yang terekam.
Bawah
permukaan dapat tergambar secara langsung dari data terukur
Berdasar
perbedaan-perbedaan tersebut, teknik refleksi lebih mampu menghasilkan data
pengamatan yang dapat diinterpretasikan (interpretable). Seperti telah
dinyatakan sebelumnya, bagaimanapun juga teknik refleksi membutuhkan biaya yang
lebih besar. Biaya tersebut biasanya sangat signifikan secara ekonomis.
Karena
survey refleksi membutuhkan biaya lebih besar daripada survey refraksi, maka
sebagai konsekuensinya survey refraksi lebih senang digunakan untuk lingkup
sempit/kecil. Misalnya digunakan dalam mendukung analisis lingkungan atau
geologi teknik. Sedangkan survey refleksi digunakan dalam eksplorasi minyak
bumi.
Salah
satu keputusan penting di dalam kegiatan eksplorasi adalah menentukan kapan
kegiatan pemboran dimulai dan diakhiri. Pelaksanaan pemboran sangat penting
jika kegiatan yang dilakukan adalah menentukan zona mineralisasi dari
permukaan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mineralisasi dari
permukaan sebaik mungkin, namun demikian kegiatan pemboran dapat dihentikan
jika telah dapat mengetahui gambaran geologi permukaan dan mineralisasi bawah
permukaan secara menyeluruh.
Quran
Surat an Nahl, ayat 31, yang berbunyi :
Banyak sekali yang dapat kita petik dari alam ini, baik pemanfaatannya maupun
hubungan timbal balik satu mahluk hidup yang satu dengan yang lain. Dan
semuanya dalam keadaan yang seimbang. Sebagai agama ”wahyu” juga telah mengatur
keberadaan sumber daya alam untuk kepemilikan, pemanfaatannya dan pengelolaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kegiatan
eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan dalam usaha
mencari sumberdaya panas bumi, membuktikan adanya sumberdaya serta
memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut ;
1.
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2.
Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3.
Pemboran Eksplorasi
4. Studi
kelayakan (Feasibility study)
5.
Perencanaan
B.
Saran
Adapun
saran yang penulis sampaikan yaitu semoga apa yang telah kita pelajari pada Eksplorasi
ini dapat kita terapkan dengan kemampuan kita masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Imambudiraharjo. 2009.
Penambangan Panas Bumi
http://search.conduit.com/ResultsExt.aspx?ctid=CT2269050&SearchSource=2&q=search.conduit.com.
diakses pada tanggal 20 Juni 2012
http://nooradinugroho.wordpress.com/
Eksplorasi_Panas_Bumi.htmldiakses pada tanggal 20 juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar