Rabu, 29 Juni 2016

PENGANTAR GEOFISIKA “Geofisika Lingkungan“

TUGAS 9
PENGANTAR GEOFISIKA

“Geofisika Lingkungan“

OLEH :

NAMA                       : Ibrahim Adhyatma Ismail
NIM                            : 60400114024
KELAS                       : FISIKA B

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDINMAKASSAR
2016

               

                KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Atas segala Rahmat dan Karunia-Nya kita selalu haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan kepada hambanya baik dalam bentuk pertolongan apapun. Salah satu nya itu adalah dalam kelancaran penyusunan makalah ini.
Makalah ini di buat untuk memudahkan dalam proses pembelajaran baik penyusun maupun pembaca itu sendiri,  selain itu dapat membuat Ilmu Pengetahuan kita dapat bertambah, khususnya dalam bidang Geofisika. Makalah ini  berjudul “Geofisika Lingkungan” yang memuat tentang pemberdayaan kembali daerah lingkungan yang telah di eksplorasi, baik itu penanaman pohon terhadap hutan yang telah di gundul akibat dari proses eksplorasi.
Dengan terselesaikannya makalah ini,  Penyusun berharap sekiranya makalah ini bermanfaat untuk kedepannya, walaupun banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Penyusun mengaharapkan kritik dan saran.Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb


                                                                        Samata. Rabu 22 Juni 2016

Penyusun




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................2

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang .............................................................................3
I.2 Rumusan Masalah.........................................................................3
I.2 Manfaat dan Tujuan .....................................................................3

BAB II
PEMBAHASAN
I.2 Pengertian Lingkungan...............................................................4
II.2 Pengaruh Kegiatan Eksplorasi Terhadap Lingkungan.............5-6
I.3 Upaya Pemberdayaan Kembali Sistem Tata Ruang Hutan.........7
           
BAB III
PENUTUP

            III.1 Kesimpulan ..............................................................................8
            III.2 Saran ........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................9


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
            Dari berbagai macam Permasalahan lingkungan  yang di sebabkan dari aktivitas manusia. Upaya-upaya juga gencar di lakukan untuk menjaga ekosistem alam untuk kedepannya. Kegiatan eksplorasi yang memiliki dampak terhadap lingkungan berupaya pula untuk menanggulangi dan meminimaliris dampak dari kegiatan eksplorasi terhadap lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya.
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.Pada dasarnya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi memerlukan suatu hal untuk meminimalisir dampak kerusakan alam yang dihasilkan. Karena sudah semestinya sebagian dari keuntungan yang diperoleh dari SDA digunakan untuk memperbaiki kondisi alam di daerah ekplorasi dan eksploitasi. Itu merupakan sedikit wujud dari rasa terimakasih kita kepada alam yang menyimpan banyak SDA yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Geofisika lingkungan mencoba untuk mengurangi dampak tersebut. Mempelajari geofisika lingkungan merupakan wujud dari kepedulian terhadap lingkungan hidup kita. Karena kita memang tidak bisa memungkiri bahwa sumber daya alam yang melimpah akan menghasilkan keuntungan yang berlimpah pula. Namun kita coba kurangi egoisnya kita dan memikirkan bagaimana caranya agar alam menerima feed backyang setimpal dengan apa yang telah diambil dari eksplorasi dan eksploitasi.

I.2 Rumusan Masalah
            a. Pengertian Lingkungan
            b. Lingkungan Terhadap Kegiatan Eksplorasi
            c. Upaya-upaya Menjaga Lingkungan sekitar



BAB II
PEMBAHASAN

I.2 Pengertian Lingkungan
            Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Contoh dalam ruang lingkup sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, makalingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur
lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara,iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
II.2 Pengaruh Kegiatan Eksplorasi Terhadap Lingkungan
Hidup di era industri dan globalisasi dengan berbagai suguhan teknologi canggih yang menjamin kenyamanan hidup tidak seharusnya membuat kita lupa terhadap lingkungan. Eksplorasi SDA dan lingkungan merupakan dua sisi berbeda yang sulit untuk berjalan secara bersamaan. Egoisme manusia mencari SDA sebanyak – banyaknya tanpa memikirkan dampak negatif terhadap lingkungan dan alam yang telah menyediakan SDA yang berlimpah. 
          Kegiatan eksplorasi biasanya berlangsung selama berbulan - bulan sampai menemukan SDA yang akhirnya akan di eksploitasi. Selama proses eksplorasi dan eksploitasi akan banyak lahan yang dibebaskan ( digundulkan ) untuk pemasangan alat – alat berat ataupun pembangunan gedung – gedung baru. Apabila daerahnya berada di tengah hutan, mau tidak mau pohon – pohon akan ditebang dan bukit – bukit diratakan. Itu semua memang sudah menjadi prosedur perusahaan – perusahaan besar untuk mencapai keuntungan yang maksimal. 
          Pada dasarnya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi memerlukan suatu hal untuk meminimalisir dampak kerusakan alam yang dihasilkan. Karena sudah semestinya sebagian dari keuntungan yang diperoleh dari SDA digunakan untuk memperbaiki kondisi alam di daerah ekplorasi dan eksploitasi. Itu merupakan sedikit wujud dari rasa terimakasih kita kepada alam yang menyimpan banyak SDA yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. 
Kini sudah banyak ilmu yang mempelajari bagaimana mencegah ataupun mengatasi dampak dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Pada dasarnya memang lebih baik mencegah daripada mengobati. Namun apa salahnya kita memperbaiki yang sudah terjadi agar kedepannya menjadi lebih baik dan lebih teratur. Suatu ilmu yang mempelajari bagaimana agar kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tidak banyak membuat dampak negatif terhadap lingkungan. Geofisika lingkungan mencoba untuk mengurangi dampak tersebut. Mempelajari geofisika lingkungan merupakan wujud dari kepedulian terhadap lingkungan hidup kita. Karena kita memang tidak bisa memungkiri bahwa sumber daya alam yang melimpah akan menghasilkan keuntungan yang berlimpah pula. Namun kita coba kurangi egoisnya kita dan memikirkan bagaimana caranya agar alam menerima feed backyang setimpal dengan apa yang telah diambil dari eksplorasi dan eksploitasi. Ketika memang sudah terjadi kerusakan alam, geofisika lingkungan juga dapat mengetahui cara yang paling efisien untuk mengurangi dampak negatifnya. Bukan berarti menghilangkan dampak negatifnya, namun lebih tepatnya mencari solusi dari kerusakan alam yang ditimbulkan. Rasa kepedulian terhadap alam medasari semua kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Agar terjadi keseimbangan antara keuntungan yang diperoleh dengan kelestarian alam. Tujuan real dari pembelajaran geofisika lingkungan adalah demi masa depan bumi yang baik dan bertahannya sumber daya alam sampai ke generasi berikutnya. Agar manusia tidak terlalu egois mengeruk kekayaan alam demi keuntungan materi semata. 
          Untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang sudah terlanjur menghancurkan alam secara besar – besaran mungkin kita bisa lakukan reboisasi dan pelacakan sebaran limbahnya agar tidak mengganggu makhluk hidup di sekitarnya. Untuk eksplorasi dan eksploitasi kedepannya diharapkan untuk memikirkan kelestarian alam dan merencanakan kegiatan pemulihan daerah eksplorasi berdasarkan prinspip geofisika lingkungan. Semoga kita semua bisa merasakan manfaat dari alam sekaligus memberikan manfaat kembali untuk alam sebagai penyedia SDA. 

I.3 Upaya Pemberdayaan Kembali Sistem Tata Ruang Hutan
            Kegiatan Eksplorasi biasanya di lakukan di hutan, tempat yang tidak akan mengganggu masyarakat di sekitar daerah. Namun jika dalam hutan otomatis kegiatan pertama yang di lakukan adalah penebangan pohon. Penebangan pohon ini tentu mendapatkan dampak yang kurang baik terhadap ekosistem biota dalam hutan. Upaya yang dapat di lakukan adalah di antaranya :
a.       Menanami pohon kembali daerah hutan yang telah di tebang dengan jumlah pohon lebih dan tidak boleh kurang dari jumlah pohon yang di tebang.
b.      Kegiatan eksplorasi setidaknya tidak mengganggu kedhidupan makhluk hidup dalam hutan.
c.       Menjaga kelestarian atau keasrian hutan dengan tidak membiarkan sampah-sampah produk atau sampah dari aktivitas para penambang.

BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
            Lingkungan merupakan tempat tinggal makhluk hidup yang ada di muka bumi. Simbiosis mutualisme harus saling terjalin sesama makhluk hidup. Setiap kegiatan manusia akan selalu berdampak baik maupun buruk terhadap lingkungan seiring berkembangnya teknologi dan kebutuhan setiap individu manusia. Salah satu kegiatan manusia adalah eksplorasi SDA (Sumber Daya Alam) di bawa permukaan bumi. Terkhusus jika daerah yang di eksplor adalah daerah hutan, maka untuk kegiatan ini harus melihat lingkungan yang di eksplor dan meminimalisir dampak negatif kegiatan ekslporasi terhadap lingkungan dengan makhluk hidup kainnya yang hidup dalam hutan.
III.2 Saran
Saran dan Kritikan di harapkan dari pembaca terhadap makalah ini.

                DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar